Sabtu, 01 Desember 2012

Hopeless

18......
18 ini ga ngerti sampai dimana, indah tapi emm..... lupainlah, sebenernya kata para lawan sangat baik tapi ternyata terbalik ya. mungkin karena ga ngerti ada rencana di balik sesuatu itu. sekarang "lose"
but itu cuma segelintiran kisah yang "malas" untuk diingat. kalo bisa dikatakan hopeless banget. keep calm kaya burung yang masih tetap terbang walaupun sayapnya patah. mungkin lebih baik satu tahun sebelumnya dibanding kemarin tapi "hope" nya si masa depan :D 
oh ya 1 lagi sesuatu yang hilang, pergi gatau kemana tapi pasti ada. adanya bukan sini tapi disana 
gue akan tetep terbang apapun yang terjadi karna my life it's my true for my parent :*

Jumat, 02 November 2012

Analisis Usaha Kursus Mengemudi dengan Modal Kecil




Analisis Usaha Kursus Mengemudi dengan Modal Kecil


Membuka kursus mengemudi membutuhkan modal besar tetapi bisa dengan memulainya dengan modal kecil yaitu 1 unit mobil second dan usaha kursus mengemudi ini bisa dimulai dari rumah.

Kursus mengemudi ini menguntungkan karena tidak dipungkiri bahwa orang yang membutuhkan jasa ini dalam hal mengemudi, mengemudi bukanlah hal yang gampang justru itu, harus benar-benar memiliki keahlian dari seseorang yang ahli dibidang ini, atau belajar secara otodidak. Namun pasti membutuhkan waktu yang lama. Nah, dari sini seseorang dapat membuka bisnis ini secara terbuka dan memberikan jasa mengemudi untuk orang yang belum mahir atau belum bisa mengemudi.

Sebaiknya saat membuka kursus ini,  mempunyai link pengajar mengemudi  yang professional agar kualitas jasa menjadi terpercaya bagi siapapun yang akan mengikuti kursus ini. Dan harus membuat bisnis ini dikenal oleh orang banyak, dengan membuat situs internet sebagai promosi atau dengan cara manual dari brosur ke brosur, dll.

Hal-hal yang diperlukan saat memulai kursus mengemudi ini, sebagai berikut :


1. Menyediakan  Mobil Kursus
2. Pelatih (Instruktur) Professional
3. Miliki Standar Latihan yang Baku
4. Lokasi Usaha
5. Promosi

Dari hal berikut, bisa menjadi awal membuka bisnis kursus mengemudi ini dengan baik.

Cita-Cita

cita-cita, ya itu adalah sebuah pencapaian ku untuk mendapatkan sesuatu yang aku inginkan di dunia. ya, aku ingin menjadi orang yang berguna, tapi yang lebih aku cita-citakan aku ingin menjadi orang BAHAGIA, bahagia karna aku sukses dalam karir, sukses dalam kehidupan, bahagia karna mempunyai orang-orang yang menyayangiku, bahagia mempunyai semua yang aku punya, dan bahagia menjadi diriku sendiri. bagiku hidupku adalah untuk orang tuaku, ya they were the center of my life, i love them and i'll m

Rabu, 17 Oktober 2012

Manajemen Ilmiah


Manajemen Ilmiah


Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.

            Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik paling baik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.

            Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:

1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode
    lama yang bersifat untung-untungan.
2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua
    pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.
4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja.
Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.

            Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.

            Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keduanya tertarik dengan ide Taylor setelah mendengarkan ceramahnya pada sebuah pertemuan profesional. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan mikronometer yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.

            Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.


WHY ?

Alasan saya memilih tugas teori manajemen ilmiah karena dalam teori manajemen ilmiah ini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, disini cara untuk memecahkan tentang ketidakefisienan seorang pekerja dengan menggunakan metode ke 4 pedoman yang bersifat membangun dan mengembangkan ilmu prinsip manajemen. Dari sini terlihat jelas bahwa manajemen ilmiah merupakan manajemen yang sangat ilmiah dan efisien dalam membentuk suatu pribadi dalam diri seseorang masing-masing dan bisa meningkatkan kemampuan secara invidual dan mengembangkan suatu ilmu dalam prinsip pekerjaan. Dan dengan penggunaan metode ini para pekerja bisa berfikir dan melatih kemampuan diri sendiri dan manajemenlah yang melatih untuk mengambil alih pekerjaan pada  perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengontrolan, karna itulah manajemen ilmiah sangat berguna dan efisien.